| Tahu dan tempe superfood lokal |
Kekuatan Gizi Rakyat yang Tak Tertandingi
Melly Wijayanti, seorang certified nutritionist menyebutkan bahwa inklusi tahu dan tempe dalam menu harian MBG adalah strategi cerdas untuk mengatasi tantangan gizi di Indonesia.
"Tahu dan tempe adalah superfood lokal kita. Kualitas proteinnya setara dengan protein hewani, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Ini krusial untuk memastikan kontinuitas program skala nasional," ujarnya.
Secara ilmiah, tempe, melalui proses fermentasinya, dikenal memiliki kandungan serat, vitamin B12 (meski dalam jumlah sedikit, namun penting), serta prebiotik yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Sementara tahu, dengan teksturnya yang lembut, sangat ideal untuk dikonsumsi oleh sasaran program seperti balita dan ibu hamil.
Efisiensi Biaya dan Penanggulangan Stunting
Program MBG menargetkan peningkatan asupan gizi untuk anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil, kelompok yang paling rentan terhadap masalah malnutrisi dan stunting. Dengan mengandalkan tahu dan tempe, program ini dapat menjaga keseimbangan antara kualitas nutrisi dan efisiensi anggaran.
"Dengan harga per porsi yang lebih efisien, kami bisa mengalokasikan lebih banyak porsi. Ini berarti jangkauan program lebih luas, dan dampak pencegahan stunting bisa lebih cepat dirasakan di seluruh wilayah.
Multiplier Effect: Gerakan Ekonomi untuk Perajin Lokal
Selain manfaat gizi, kebijakan ini juga membawa dampak ekonomi positif yang signifikan, atau yang dikenal sebagai multiplier effect. Kebutuhan tahu dan tempe yang masif untuk MBG telah mendorong peningkatan permintaan, secara langsung memberikan nafas baru bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perajin tahu dan tempe di berbagai daerah.
"Kami telah menggandeng ribuan UMKM perajin tempe dan tahu untuk menjadi pemasok utama. Ini adalah win-win solution. Anak-anak kita terpenuhi gizinya, dan roda ekonomi di tingkat paling bawah ikut bergerak kencang," tutupnya.
Pemerintah menargetkan bahwa penguatan bahan pangan lokal ini akan menjadi model ideal dalam penyediaan makanan bergizi masal, membuktikan bahwa sumber daya yang paling sederhana dan merakyat pun bisa menjadi kunci keberhasilan program gizi nasional.
0 Komentar