Breaking News

Pemerintah: Pencegahan Obesitas dan Diabetes Kunci Utama Turunkan Beban Kesehatan Nasional

JAKARTA – Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menegaskan bahwa upaya pencegahan obesitas dan diabetes menjadi kunci utama untuk menurunkan beban penyakit dan pembiayaan kesehatan di Indonesia. Strategi ini dianggap krusial mengingat tingginya angka Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terus meningkat dan membebani anggaran negara, terutama dalam pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan, dr. Mohammad Subuh, MPPM (jika ada nama pejabat yang relevan, dapat dimasukkan), menyatakan bahwa fokus pada tindakan promotif dan preventif adalah langkah strategis untuk mengatasi lonjakan kasus diabetes dan obesitas yang kini bahkan mengancam generasi muda.

"Beban pembiayaan untuk penyakit-penyakit terkait obesitas dan diabetes, terutama kardiovaskular, sangat fantastis. Data menunjukkan bahwa biaya untuk penyakit jantung dan stroke saja bisa mencapai lebih dari Rp25 triliun per tahun. Ini adalah alarm serius yang harus kita tangani sejak dini," tegas dr. Subuh dalam sebuah kesempatan.

Ancaman Serius bagi Indonesia

Indonesia menghadapi tantangan besar dengan meningkatnya prevalensi obesitas dan diabetes. Data Kemenkes mengkhawatirkan, dengan angka diabetes pada anak yang dilaporkan meningkat signifikan, bahkan diprediksi mencapai 15,6% pada tahun 2025. Gaya hidup modern, konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi pemicu utama.

"Jika kita tidak segera bertindak, generasi muda kita akan tumbuh dengan risiko tinggi terhadap berbagai penyakit kronis. Ini akan menciptakan beban kesehatan yang tidak berkelakangan bagi negara," tambahnya.

Strategi Pencegahan: Dari GERMAS hingga Cukai MBDK

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah menguatkan berbagai program pencegahan, antara lain:

  1. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS): Mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan memeriksakan kesehatan secara berkala.

  2. Program CERDIK: Mengajak masyarakat untuk Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

  3. Skrining Kesehatan Gratis (CKG): Mempermudah akses masyarakat untuk melakukan deteksi dini risiko PTM.

  4. Rencana Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK): Kemenkes mendorong kebijakan fiskal berupa penerapan cukai pada MBDK sebagai upaya menekan konsumsi gula berlebih yang menjadi faktor risiko utama obesitas dan diabetes. Kebijakan ini diharapkan dapat mengubah perilaku konsumsi masyarakat ke arah yang lebih sehat.

Pemerintah berharap dengan adanya kolaborasi antara kebijakan pemerintah, partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan dari sektor swasta, target penurunan angka obesitas dan diabetes dapat tercapai, sehingga kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat meningkat.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close