Breaking News

Ledakan SMAN 72: Motif Balas Dendam Kuat, Pelaku Diduga Korban Bullying


Jakarta, [10 November 2025] – Kasus ledakan misterius yang terjadi di Masjid Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara,  terus diselidiki secara intensif oleh aparat kepolisian. Dugaan motif di balik aksi nekat ini semakin menguat, menunjuk pada balas dendam yang dilakukan oleh terduga pelaku yang merupakan siswa sekolah tersebut, setelah diduga menjadi korban perundungan (bullying).

Olah TKP Lanjutan dan Analisis Bukti Forensik

Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri kembali melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan hari ini. Fokus utama penyelidikan adalah pada analisis sisa material ledakan yang ditemukan di lokasi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol [Inisial Kombes Polisi], menyatakan bahwa tim forensik sedang mencocokkan serbuk bahan peledak yang tersisa di Masjid dengan barang bukti yang diamankan dari rumah terduga pelaku.

"Kami sedang menunggu hasil uji lab forensik untuk memastikan jenis bahan peledak yang digunakan. Kami juga mencocokkan setiap barang bukti yang ditemukan di TKP dengan hasil penggeledahan di rumahnya untuk merangkai kronologi dan motif," ujarnya saat ditemui di lokasi.

Korban Bullying Diduga Pemicu Utama

Meskipun penyelidikan mencakup kemungkinan paparan ideologi ekstrem, dugaan motif balas dendam akibat perundungan (bullying) menjadi focal point.

Beberapa rekan dan saksi di lingkungan sekolah menyebutkan bahwa terduga pelaku, yang dikenal pendiam dan tertutup, sering menjadi sasaran bullying di sekolah. Diduga, tekanan psikologis yang menumpuk ini mendorongnya untuk melakukan aksi yang membahayakan dirinya sendiri dan lingkungan sekolah.

Polisi memastikan akan mendalami dugaan bullying ini sebagai bagian integral dari penyelidikan motif, termasuk memanggil pihak-pihak terkait.

Kondisi Korban dan Pelaku Terkini

  • Korban Siswa: Dari puluhan siswa yang menjadi korban luka-luka akibat ledakan, sebanyak 29 orang dilaporkan masih menjalani rawat inap di berbagai rumah sakit. Mayoritas korban mengalami gangguan pendengaran (hearing loss) dan trauma psikologis akibat suara ledakan yang dahsyat.

  • Terduga Pelaku: Terduga pelaku, yang mengalami luka serius di kepala, telah dipindahkan dari rumah sakit swasta dan kini dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati setelah menjalani operasi. Kondisinya dilaporkan sudah sadar dan akan segera dimintai keterangan begitu dinyatakan pulih oleh tim dokter.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menjamin bahwa seluruh biaya pengobatan para korban akan ditanggung penuh. Sementara itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN 72 dialihkan menjadi belajar daring (online) untuk pemulihan kondisi psikososial siswa dan proses sterilisasi sekolah.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close