JAKARTA, lintassorot.com – Perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang luar biasa dengan mencatatkan pertumbuhan solid di tengah bayang-bayang ketidakpastian global. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III 2025 mencapai 5,04% secara year-on-year (yoy), sebuah angka yang melampaui ekspektasi banyak analis.
Dua sektor kunci yang menjadi motor utama penggerak dan penjaga resiliensi ekonomi nasional adalah kinerja ekspor yang kuat serta realisasi investasi yang berkelanjutan.
Ekspor Jadi Bantalan Utama
Kepala Ekonom LintasSorot Institute, Dr. Angga Wijaya, menyebut bahwa kinerja ekspor Indonesia tetap menjadi bantalan utama (buffer) di tengah perlambatan permintaan dari negara-negara maju.
“Pertumbuhan ekspor kita, yang tercatat di level 9,91% pada kuartal ini, sangat vital. Ini menunjukkan keberhasilan diversifikasi tujuan ekspor serta nilai tambah dari hilirisasi komoditas unggulan,” ujar Dr. Angga.
Ia menambahkan, meskipun harga komoditas global mulai melandai, volume ekspor produk olahan dan manufaktur non-migas berhasil menahan laju penurunan, menjaga neraca dagang tetap surplus selama puluhan bulan berturut-turut.
Investasi Terus Tumbuh, Ciptakan Lapangan Kerja
Selain ekspor, realisasi investasi – baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) – turut menyumbang dorongan signifikan. BPS mencatat kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh sebesar 5,04% (yoy).
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam keterangan persnya menyampaikan optimisme bahwa investasi yang masuk didominasi oleh sektor-sektor padat karya dan berorientasi ekspor.
“Komitmen investasi yang masuk, khususnya di luar Jawa, adalah bukti kepercayaan investor terhadap stabilitas politik dan potensi pasar Indonesia. Investasi ini bukan hanya angka, tetapi juga penciptaan lapangan kerja baru bagi jutaan rakyat,” tegas Bahlil.
Konsumsi Rumah Tangga Tetap Kuat
Meskipun ekspor dan investasi menjadi penopang, Konsumsi Rumah Tangga (KRT) tetap menjadi kontributor terbesar bagi PDB. Dengan pertumbuhan KRT yang stabil di kisaran 4,98%, pemerintah optimistis momentum pertumbuhan ini dapat dijaga hingga akhir tahun, didukung oleh daya beli masyarakat dan terkendalinya inflasi.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2025 akan berada di kisaran 5,1% hingga 5,3%, di tengah proyeksi perlambatan ekonomi global menjadi di bawah 3%.

0 Komentar